Kamu merasa orang-orang di kota besar lebih beruntung? lebih pintar? lebih segalanya? Dibanding mengeluh dengan daerahmu yang tidak maju, jauh lebih baik kalau kamu mulai melakukan sesuatu yang lebih berpengaruh. Di artikel ini saya mencoba menawarkan satu dari banyak solusi yang bisa kamu coba.
“Maksimalkan potensi di daerah kamu! tidak perlu ke ibukota!”. Di beberapa seminar, kalimat ini akan sering terdengar. Tentu saja saya setuju, tidak ada cara lain meratakan perekonomian atau perkembangan daerah kecuali memaksimalkan daerah itu sendiri. Masalahnya akan hadir ketika ORANG yang bertanggung jawab untuk hal ini minim pengalaman. Entah itu startup, sumber daya, atau hal lainnya. Apalah artinya benda mati kalau yang hidup tak berdaya.
Ada dua cara agar kamu dan saya (orang di daerah bisa cepat berkembang):
Dua-duanya mungkin dilakukan. Untuk yang pertama, kamu benar-benar perlu serius mempelajari apa yang kamu lakukan. Kalau ini startup habiskan waktu kamu untuk mengenal dan menyelesaikan masalah pelangganmu. Catatan untuk cara kedua, ada kemungkinan besar kalau orang yang sudah melakukannya ini ada di daerah lain (Kalau ada di daerahmu sendiri itu bonus). Catatan untuk cara kedua, ada kemungkinan besar kalau orang yang sudah melakukannya ini ada di daerah lain. Belajar dari orang/perusahaan yang lebih ahli jelas akan mempercepat proses belajar kamu menguasai sesuatu. Karena itu solusi yang ingin saya tawarkan adalah korbankan waktu kamu untuk belajar ke ahlinya. Kalau ini berarti kamu harus berpindah kota, pergilah~
Tapi tanamkan sejak awal, kalau kamu bukan sekedar bekerja di ibukota, tapi ingin kembali merubah sesuatu di daerahmu. Kembali menyebarkan apa yang tidak banyak disuarakan dan mengajarkan yang tidak banyak ditemukan. Langkah kongkritnya, cari perusahaan yang menjadi target untuk bekerja mempercepat proses belajar, lihat lowongan kerjanya, jadikan itu mata kuliah mandiri yang kamu pelajari untuk melamar kerja nantinya. Menuliskan cerita ini (kalau kamu memang menargetkan perusahaannya sejak beberapa bulan/tahun lalu dan belajar keras untuk itu) di surat lamaran akan memperbesar kemungkinan kamu diterima.
Sekali lagi, tujuan kamu adalah “pergi untuk kembali”. Kembali dengan ilmu yang lebih banyak, kembali dengan semangat memaksimalkan potensi yang ada. Karena tidak sedikit yang terlena dengan bekerja dan berpindah ke kota besar selamanya, terlepas dari kerinduan dengan daerahnya. Mungkin butuh bertahun-tahun, hey!, tidak ada yang instan, masa dimana semua orang tertarik dengan instan gratifikasi, kehidupan menghargai orang yang bekerja/berpikir jangka panjang.
Berada di kota yang kamu tidak familiar, akan memaksa kamu berpikir lebih kreatif dan bekerja lebih keras. Selama berjuang disana, jadwalkan untuk berpikir tentang apa yang akan kamu lakukan nanti di daerahmu, semakin sering kamu bayangkan, akan lebih sedikit tidak menakutkan dan semakin kongkrit aksi yang bisa kamu kerjakan.
Sekarang untuk kamu yang sudah punya ilmu yang bisa dibagikan. Belajar lebih produktif mendistribusikan ilmu yang kamu punya. Cobalah youtube untuk mengajarkan sesuatu via vallen, eh via video, blog untuk membagikan sesuatu lewat tulisan, atau podcast melalui audio. Poinnya ada banyak cara, kamu bisa mengajarkan sesuatu satu kali dan melipatgandakan manfaatnya, dengan membuatnya tidak termakan waktu dan tempat.
“Tapi saya tidak bisa menulis”, “Tapi saya malu merekam video”, percayalah, semua hal menakutkan dan butuh perjuangan. Belajarlah menulis atau berkomunikasi, sampaikan sesuatu yang baik dengan baik. Jangan biarkan hanya “meme” lucu, prank tanpa tujuan dan gamer berbahasa kotor yang terkenal.
Hal ini juga berarti, sebagian besar orang daerah tidak perlu lagi ke ibukota/kota besar nantinya, untuk mempelajari sesuatu. Mereka bisa memanfaatkan internet, hadiah untuk manusia yang digunakan untuk tik-tok dan mobile legend. Hal ini juga berlaku untuk kamu yang sedang berjuang dari daerah ke kota besar, dokumentasikan apa yang kamu pelajari, jangan biarkan semuanya terhapus kenangan.
Bayangkan ada banyak orang brilian di satu daerah yang sama, komitmen untuk membangun daerah mereka, memperbaiki kehidupan teman dan keluarganya.
Jangan menunggu caleg berjanji akan mengubah daerahmu, jadi pemimpin yang tidak banyak berjanji dan membuka jalan untuk orang di sekitarnya.