Apa Kabar Pa ?
Kami sehat-sehat di sini.
Jangan khawatir :)
Jadi ingat masa..
Pas Papa pamit pulang ke desa
Mau menyiapkan acara buka puasa
“Mama ikut saja” - Papa balas “tidak usah”
Pagi hari.. kami sudah berangkat
Sudah di jalan.. kami sudah dekat
“Kriiiing Kriing” - bunyi telfon, mama angkat
“KENAPA?” - sahut Mama, saya sedikit lompat
Kabarnya sudah terbaca
Dari mata Mama yang berkaca
Kabarnya.. Tidak seindah cuaca
“Doakan papa, ia tidak bisa dibangunkan”
Katanya tidak ada nafas, tidak ada gerakan
Kutarik jaket, menutup auratku
Bersuci.. di atas debu
Entah apa keperluanku
Ingin bertanya ke Yang Maha Tahu
Mobil melaju kencang
Kalau bisa.. mungkin kami semua terbang
Mau bertemu siapa ?
Yang ingin dijumpa
sudah tiada
Lari ke atas rumah panggung
Melewati orang orang yang juga termenung
Akhirnya bertemu.. di balik kafan, Papa terkurung
Senang melihat senyum yang masih tersambung
Mau membalas senyum,
Tapi air mata lebih dulu tercantum
Kaki.. tangan.. seperti tertusuk jarum
Tidak ada lagi kostum
Kini Papa, dipanggil almarhum
Waktu berpisah saya belum menikah
Sebentar lagi, punya anak kedua
Salam dari menantu dan cucu Papa
Setiap ingin bertemu Kakek, saya bawa ke rumah mertua
Bagi saya juga, sudah jadi orang tua
Ia digendong, diajak bermain, diajak berjalan
Persis seperti yang Papa harusnya lakukan
Ingatan lama sering berbisik
Dulu Saya marah.. kalau papa bercerita dengan asyik
Saya malu, tidak suka dibanggakan depan publik
Sekarang saya tahu rasanya
Anak bicara satu kata saja
Luar biasa bangganya
Semua saya cerita
Padahal hanya satu kata
Kami baik-baik saja
Sambil terus berusaha
Kami saling menjaga
Kita berbicara lewat doa
Memastikan mama baik-baik saja