Problem dengan belajar selama ini: -Mulai belajar karena wajib -Proses belajar dengan menghafal -Akhir dari belajar adalah nilai/sertifikat
-Mulai dari akhir, untuk apa kita belajar, bukan karena nilai, bukan karena sertifikat bukan untuk dapat kerja
-Teko yang penuh akan susah untuk diisi, merasa tahu ngga akan bawa kita kemana-mana, selalu ngerasa kurang dan belum tahu
-Tanya kenapa, sampai ke titik yang sangat ngga nyaman. Kalau ada yang tidak mengerti, perjelas tidak mengertinya di bagian mana .
-Podomoro technique. 25 menit belajar, 5 menit istirahat. Waktu konsentrasi ada batasnya. Ngga bisa belajar dipaksakan selama mungkin, hasilnya ngga efektif. Keluar! jalan-jalan.
-Kurang social media, kita belajar bukan untuk showoff di socialmedia. Dan kita ngga akan banyak belajar dengan berlama-lama di social media
-Sharing, bisa lewat tulisan bisa lewat kelompok belajar. Jelaskan apa yang dipelajari dengan kalimat yang mudah dan bisa dimengerti orang biasa. Kalau belum bisa menjelaskan, berarti kita belum benar-benar mengeri (Richard Feynman)
-Praktekkan apa yang dipelajari. Bagaimana caranya apa yang kita tahu bisa dimanfaatkan di dunia nyata untuk membantu banyak orang.
“Jika Kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, Maka kamu harus sanggup menahan perihnya Kebodohan” Imam Syafii. Kalau kita malas, yang menderita jangan kira cuma diri sendiri, akan ada teman dan keluarga yang ikut merasakan.