perbedaan terkenal dan sukses, mungkin bukan terkenal yang kamu mau.
Viral sifatnya sangat sebentar. Kamu perlu berpura-pura lagi menjadi orang lain agar bisa membuat konten yang disukai oleh banyak orang. Tidak jarang, kamu perlu mengeksploitasi kehidupan atau emosi seseorang agar bisa ikut viral. Orang lain perlu menjadi korban, meskipun pada akhirnya mereka mungkin diberi “reward” dan harus berakting bahagia karena sedang ada kamera. Pembuat konten tidak peduli, apa yang sebenarnya orang tersebut rasakan, yang mereka peduli, seperti apa perspektif orang lain melihat kontennya.
Saya mencoba memberikan alternatif, tapi caranya tidak instan. Saya tidak menjanjikan akhir yang sangat manis, tapi proses yang bisa kamu nikmati setiap hari.
Bikin sesuatu yang bermanfaat.
Hal yang baik, akan didengar oleh orang yang tepat di waktu yang tepat. Dibanding membuat konten untuk semua orang, pilih untuk siapa konten kamu ini, mereka akan meneruskannya ke orang yang relevan berikutnya. Bukan untuk semua orang.
Jalan ini sering kali terasa sepi, kadang merasa kamu sendiri. Jangan khawatir, kamu hanya perlu bertahan dan lebih sabar. Berkarya, sedikit demi sedikit.
Jadi sangat ahli di skill yang kamu punya sekarang, jangan sibuk berlomba untuk menjadi orang lain. Kita semua butuh hal berbeda, ada banyak masalah yang bisa kamu fokus untuk selesaikan. Kamu tidak akan berjalan sendiri, jalan kebaikan akan mempertemukan orang-orang baik.
Kita kekurangan “idola” yang punya misi dalam popularitasnya. Sebagian hanya menjadikan populer sebagai tujuan, bukan alat. Silahkan menjadi terkenal dengan proses yang baik, jangan lupa, saat sudah punya suara, sebarkan kebaikan seluas mungkin, bantu orang lain bisa melihat jelas, di tengah kabut viral yang begitu tebal.